Jenglot adalah makhluk ‘jadi-jadian’ murni dari wujud aslinya yang abstrak, mistis dan supranatural. Jenglot itu perwujudan jasmani jin (setan) yang asalnya mustahil diraba, disentuh atau dipandang secara kasat mata manusia. Kecenderungan jin mengubah wujud, tak lepas dari permintaan paranormal yang menemui dan ‘melobinya’.
Biasanya, paranormal lebih dulu memenuhi sejumlah permintaan ‘unik’. Misalnya, harus menyediakan darah segar hewan, tulang belulang hewan gorengan bekas dimakan, kotoran hewan, kemenyan (dupa) yang dibakar atau sisa-sisa makanan manusia setiap hari untuk makanan si jenglot. Ada jenglot yang menuntut darah segar manusia, tapi makanan favorit jenglot adalah darah segar hewan dan bau kemenyan dibakar yang berbau wangi.
Pada dasarnya, jenglot menyukai tempat gelap (remang-remang). Aktivitas jenglot akan kelihatan nampak di malam hari sampai sebelum fajar Shodiq (Subuh) tiba (sekitar pukul 04.00 WIB). Jika suara ayam berkokok di pagi hari (sekitar pukul 03.00 WIB), segenap jin (jenglot) akan mengakhiri aktivitas kehidupannya. Intinya, tenggang waktu antara matahari terbenam hingga terbit di pagi hari, adalah masa-masa rutinitas kehidupan jenglot.
Menangkap Jenglot
Cara menangkap jenglot idaklah mudah, untuk memudahkan proses penangkapn jenglot, menangkap jenglot haruslah dilakukan pada pagi hari, sekitar pukul 01:00 - 02.00 WIB, atau masa-masa di mana para jenglot sibuk mencari makan. Pendekatannya lewat semedi, yang harus mengorbankan ideologi keagamaan. Misalnya, kewajiban salat lima waktu harus ditinggalkan, larangan mengakui Al Quran sebagai kitab suci, larangan menyentuh air untuk mandi dan wudhu, larangan menyembelih binatang dengan menyebut nama Tuhan, harus menyebut nama seorang jin atau juga diperintah membaca mantera syirik.
Jenglot berkelamin wanita lebih mudah ditangkap bila yang menangkapnya paranormal laki-laki. Sebaliknya, paranormal wanita lebih disukai jenglot jantan (laki-laki). Perbedaan gender ini mempercepat komunikasi paranormal dan jenglot. Bahkan, bila si jenglot timbul rasa ‘cinta’, proses ‘evakuasinya’ sangat mudah.
Bisa saja jenglot itu di kemudian hari mendatangkan persoalan bagi si penangkap dan keluarganya. jenglot adalah makhluk mistis yang butuh makanan. Lalu dia ‘menebeng’ makan di rumah Yang menangkapnya. Bila perkiraan ini benar, Admin www.seru.club dapat pastikan, jenglot itu sudah berumur tua dan tidak mampu bersaing mencari makanan. Solusinya, memanfaatkan si penangkap untuk menyediakan makanan setiap hari. Imbalannya, dia berubah wujud dari jasmani immateri menjadi jasmani materi (jenglot) yang dapat dilihat dan ditonton secara kasat mata.
Dendam Jenglot
Pada Hakikatnya hidup jenglot adalah di alam immateri (gaib). Kalau ada jenglot yang menampakkan diri dalam kehidupan alam nyata manusia akan menimbulkan spekulasi terhadap si jenglot dan paranormal yang menghadirkannya (menangkapnya). Bagaimana mungkin jenglot bisa terjadi? Yang lucu, akhirnya lahir statemen kultusasi terhadap si dukun. Betapa ’saktinya’ dan beraninya si dukun. Penampakan jenglot di dunia materi dipicu sebuah kesepakatan dan perjanjian ‘empat mata’ non-formal antara dukun dan jenglot. Jenglot adalah pihak yang sering kali melanggar perjanjian yang dibuat. Si paranormal dipastikan tidak dapat berbuat apapun untuk menuntut jenglot yang ‘mengkhianatinya’.
Namun jika si penangkap (paranormal) yang mengingkari kesepakatan atau perjanjian itu, maka si jenglot akan menuntut balas dengan cara-cara halus sebagai metode penyiksaan atau pembunuhan terhadap dukun atau keluarganya. Biasanya, si jenglot menghilang dan berubah wujud ke aslinya, lalu masuk ke dalam tubuh si dukun dan menyakitinya dengan sejumlah penyiksaan.
Yang umum, jenglot menusuk-nusuk tubuh dengan paku, silet, besi, jarum atau alat siksa yang ada. Sering kali kita jumpai, ada orang, melalui rontgen, ditemukan di dalam tubuhnya jarum, silet, paku dan lainnya. Ini adalah perbuatan santet, teluh, tenung atau sihir yang pelakunya adalah jin atau jenglot yang masuk ke dalam tubuh orang itu.
Tensi kemarahan jenglot (jin) lebih tinggi dari pada tensi kemarahan yang muncul dari manusia. Manusia diciptakan Tuhan dari unsur tanah, sedang jenglot diciptakan Tuhan dari unsur api. ‘Over’ tingginya suhu tensi kemarahan dalam diri setiap jenglot dapat dimaklumi dari asal-usul penciptaannya, yaitu api. jenglot itu akan berbahaya apabila tidak dirawat dengan baik.
Lebih Baik Dijauhi Saja
Mempertontonkan jenglot kepada khalayak umum bukan sesuatu yang melanggar ‘adat istiadat’ jenglot. Namun, penempatan jenglot di tempat yang terang benderang merupakan sebuah pelanggaran ‘tata krama’ kultural sosial kaum jenglot yang identik dengan dunia malam. Masalahnya, kalau malam hari para jenglot berkeliaran (dugem .. hehe). Tak mustahil warga yang menyaksikan penampakan salah satu jenglot di malam hari, diganggu atau dirasuki oleh jenglot lain.
Di zaman Rasulullah SAW, ada jenglot yang mengganggu salah satu isteri sahabat Rasulullah SAW. Ketika sahabat itu pulang dari medan perang, dia melihat isterinya berdiri di depan pintu sambil berteriak ketakutan, meminta tolong, karena ada ular besar di rumahnya.
Sahabat itu menghunus pedang dan berkelahi dengan si ular, yang ternyata sosok jenglot. Keduanyapun meninggal dunia. Lalu, Rasulullah SAW bersabda,“Mintalah ampun, khususkan untuk Saudara kita ini! Dia tidak tahu, bahwa yang dia lawan adalah ular jenglot, bukan ular sesungguhnya.” Untuk itu, sebaiknya jenglot dijauhi, tidak usah diganggu atau ditangkap hanya untuk kepentingan komersial, pajangan, aksesori atau tontonan belaka. Kita punya dunia yang berbeda dengan mereka. Mbah Lamidi sebaiknya membiarkan jenglot hidup bebas di alamnya. Al-Faqiru ila ‘afwi Robbihi
Jadi intinya jenglot itu berbahaya, karena jenglot bahaya lebih baik di jauhi saja.
Khasiat dan Kegunaan Jenglot
Kegunaan dan Khasiat Jenglot memilki berbagai perspektif yang berbeda dari setiap orang tentang kegunaannya, di samping memang dia memilki fungsi berbeda yang dapat digunakan oleh pemiliknya. Barang-barang seperti ini dikategorikan sebagai benda unik, antik, dan misterius, bahkan terkadang dianggap sebagai benda yang dapat mendatangkan keuntungan dan kekuatan bagi pemiliknya. Bahkan katanya sebagian orang dapat mendatangkan kekayaan.
Hal ini juga termasuk pengaruh orang Indonesia yang masih mempunyai tradisi tahayul dalam dirinya, sehingga mengagungkan benda-benda tersebut. Padahal bagi orang yang beragama, rezeki dan segala kehidupan ini ada yang mengatur, yakni Allah yang Maha kuasa dengan usaha yang halal bukan dengan mempercayai benda-benda yang berakibat pada kesyirikan kepada Allah.
Namun dalam hal ini tidak semua orang yang mencari benda tersebut dikategorikan sesat atau syrik. Karena ada di antara mereka yang justru berusaha membongkar klenik-klenik dalam benda tersebut dengan mencari pada sektor sejarah, mereka ini biasanya disebut sebagai budayawan.
Apa itu Khodam Jenglot?
Khodam Jenglot biasa diartikan sebagai suatu barang antik. Benda ini berupa miniatur mumi yang kemudian memilki keanehan yakni pada rambut dan kukunya yang walaupun sudah berumur ratusan tahun tetap terus tumbuh.
Untuk kegunaannya sendiri masih simpang-siur, ada yang mengatakan bahwa kegunaannya adalah untuk persugihan. Ada juga yang tidak menspesifikasikan gunanya pada satu atau beberapa kegunaan, namun mengatakan bahwa dapat digunakan dalam segala hal, termasuk dalam hal mencari rezeki dan kekayaan.
Dampak Percaya Khodam Jenglot
Kehidupan yang dijalani oleh manusia ini memang memiliki keragaman latar belakang antara satu dengan yang lainnya. Ada yang hidup serba berkecukupan dan ada pula yang hidup serba kekurangan.
Seharusnya antara yang kaya dan miskin harus saling menolong dan harus selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah. Namun banyak juga orang yang terjebak pada sikap salah dengan memercayai benda-benda tertentu dapat mendatangkan keuntungan. Termasuk dalam hal ini mempercayai kegunaan Khodam Jenglot yang dapat menjadikannya kaya. Tentu ini akan memiliki dampak yang signifikan bagi orang tersebut.
Apa saja dampaknya?.. Berikut dampak yang ditimbulkan
- Dari segi agama: dia termasuk orang syirik karena mempersekutan Allah dengan sesuatu yang lain.
- Dari segi psikologi: dia akan menjadi orang yang ambisius yang akhirnya meruntuhkan reputasinya.
- Dari segi sosial: cenderung antipati dan tidak mau usaha, karena mengharapkan berkah dari benda tersebut.
Silakan Anda memilih sendiri mana jalan yang Anda pilih dalam kehidupan ini
Mitos Tentang Jenglot
Tidak dapat disangkal hingga saat ini di masyarakat Indonesia masih melekat dan percaya dengan segala hal yang berbau mistis dan gaib. Sudah banyak kasus warga diresahkan dengan isu kemunculan makhluk gaib, salah satunya yakni sering ditemukan makhluk gaib berukuran kecil, jenglot. berikut mitos seputar jenglot yang di kutip dari merdeka.com
1. Jenglot berasal dari petir
Ada sebuah mitos tentang asal-usul jenglot, makhluk yang berusia ratusan tahun, dengan postur tubuh kecil, wujudnya seperti mummy dengan ukuran panjang 5 hingga 10 cm. Makhluk dengan ciri khas tubuh mirip tubuh manusia yang kurus kering seperti mummy, itu berasal dari petir.
Menurut seorang paranormal dari semarang, jenglot katanya bersal dari petir yang dipegang oleh seorang wali bernama Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel dan Sunan Giri. Ketiga wali itu menganggap petir kurang ajar karena menyambar-nyambar saat mereka berjalan.
Petir itu kemudian ditangkap dan disabdo. Secara fisik dia menjadi jenglot berbentuk manusia, tapi sebenarnya dia itu jin.
2. Jenglot mahluk hidup di tengah hutan
Mitos lain, jenglot yang banyak ditemukan di beberapa wilayah di nusantara, misalnya Jawa, Kalimantan dan Bali, dipercaya memiliki kekuatan mistis dan memakan darah manusia. Masyarakat Indonesia meyakini jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistis dan dapat mengundang bencana.
Wikipedia berbahasa Indonesia menulis jenglot ini hidup di hutan belantara penuh dengan pohon raksasa tempat persembunyiannya. Karena bentuknya kecil, makhluk ini berjalan lambat. Jenglot hanya mampu keluar di malam hari karena tak ada binatang buas dan manusia yang akan mengganggunya dan menyebabkan kepunahan.
Dalam mitos jenglot dianggap memiliki kekuatan mistis. Namun secara medis, jenglot didefinisikan sebagai bukan makhluk hidup setelah diteliti oleh Tim Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Melalui foto sinar Rontgen, tidak ditemukan unsur tulang di tubuhnya, namun yang mengejutkan justru diperoleh dari penelitian DNA lapisan kulit jenglot yang mengelupas ternyata mirip manusia.
3. Jenglot itu benda mati tapi punya daya spiritual hidup
Beberapa literatur menyebut bahwa jenglot ditemukan saat sejumlah paranormal alias dukun melakukan tirakat di Wlingi, Jawa Timur tahun 1972. Mereka kemudian mendapatkan jenglot tersebut.
Temuan yang dipamerkan waktu itu ada empat, salah satunya disebut sebagai jenglot, berjenis kelamin lelaki dan konon pula bisa membantu mengamankan pemiliknya dari segala macam bahaya.
Jenglot sendiri diyakini adalah benda mati, alias bukan makhluk hidup. Meski jenglot bukan makhluk hidup, tetapi daya spiritual jenglot tetap hidup. Karenanya jenglot harus tetap diberi makan oleh orang yang memilikinya.
Makanan jenglot sendiri adalah darah manusia, tetapi tidak sembarang darah melainkan hanya darah golongan O dan AB dan juga minyak wangi.
4. Ada jenglot jelmaan petapa
Ada pendapat lain, jenglot pada masa ribuan tahun lalu adalah seorang petapa yang tengah mempelajari ilmu Bethara Karang. Ilmu Bethara Karang diyakini sebagai ilmu keabadian. Artinya, setiap orang yang memiliki ilmu tersebut akan hidup abadi di dunia.
Setelah itu, sang petapa menjadi emosional dan merasa sebagai jawara. Tak pelak, tubuhnya pun menyusut hingga akhirnya mengecil. Empat taring kemudian tumbuh memanjang, tak sebanding dengan lebar mulutnya.
Namun, akibat kutukan itu jasad jenglot tidak diterima di dunia sedangkan rohnya tidak diterima di akhirat, maka roh tersebut seperti terpenjara dalam jasad kecil itu.
Fakta Penelitian Tentang Jenglot
Namun benarkah makhluk gaib ini jelmaan manusia? Penelitian soal makhluk gaib berukuran kecil ini pernah dilakukan oleh sejumlah peneliti tanah air. Lalu bagaimana hasilnya? Berikut fakta-fakta terkait penelitian soal jenglot:
1. Kulit jenglot memiliki karakteristik DNA seperti manusia
Djaja Surya Atmaja PhD, dari Universitas Indonesia selaku pihak yang berkesempatan meneliti makhluk fenomenal ini berhasil menemukan fakta yang mencengangkan. Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa contoh kulit jenglot yang diperiksa memiliki karakteristik sebagai DNA (deoxyribosenucleic acid) manusia.
“Saya kaget menemui kenyataan ini,” kata Djaja, doktor di bidang DNA forensik lulusan Kobe University, Jepang, 1995.
Tetapi pada saat itu dia menolak anggapan seolah dirinya mengakui jenglot sebagai manusia. Karena bisa saja penyelidikannya meleset karena sampelnya terkontaminasi.
“Misalnya, kulit jenglot sebelumnya terkena olesan darah manusia,” katanya.
2. Jenglot tak memiliki struktur tulang
Sementara itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi Sampurna DSF di bagian Forensik RSCM, didapat bahwa jenglot tidak memiliki struktur tulang. Hasil rontgent yang disaksikan puluhan wartawan, paramedis, mahasiswa praktik, ketika itu ternyata hanya menampilkan bentuk struktur menyerupai penyangga dari kepala hingga badan.
Hal ini membantah anggapan awam bahwa jenglot adalah jelmaan manusia yang juga memiliki tulang seperti halnya manusia pada umumnya. Penelitian ini juga membantah anggapan jika jenglot berasal dari manusia yang berubah bentuk dan mengecil.
3. Tidak memiliki jaringan kuku dan empat gigi
Hendra salah seorang yang mengoleksi jenglot sempat menolak koleksinya tersebut untuk dibedah dan diteliti dengan alasan jasad Jenglot akan rusak. “Akibatnya nanti tidak baik bagi kita semua,” katanya. Namun akhirnya dia bersedia koleksinya untuk dibedah.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, didapat informasi bahwa selain jenglot tak memiliki struktur tulang, jenglot juga tidak ditemukan jaringan kuku dan empat gigi. “Ada bagian jaringan serupa daging, namun kita belum bisa memastikan apakah itu daging atau bahan lainnya,” kata Muh Ilyas, anggota tim forensik yang ikut membedah jenglot.
4. Jenglot tidak memiliki struktur seperti manusia
Beberapa anggapan yang berkembang di masyarakat merujuk bahwa jenglot bisa dikatakan jelmaan manusia. Namun hasil tersebut tidak valid dan masih perlu penelitian yang lebih jauh.
Hal tersebut dikemukakan oleh Dokter Budi Pramono, yang meragukan hasil penelitian bahwa jenglot itu hidup. Dia beranggapan bahwa jenglot tak memiliki kelengkapan organ sebagai makhluk.
“Makhluk hidup itu perlu makan dan bernapas. Lalu strukturnya perlu tulang, jantung, paru, dan lain-lain. Jenglot tak mempunyai itu semua,” katanya. Dia juga menganggap jenglot seperti karya mistik lainnya yang tak mengandung tantangan ilmiah.
Demikianlah artikel tentang misteri dan fenomena jenglot, yang kami copy dari : www.seru.club/ semoga dapat menambah wawasan kita semua
loading...
0 Response to "FENOMENA JENGLOT"
Posting Komentar