1. Gedung Sate
Gedung
Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara
sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung
yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh
Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa
bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung
bagian depan Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Mulai dibangun tahun 1920,
gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini
berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat.
2. Jembatan Pasupati
Jembatan
Pasupati atau Jalan Layang Pasupati adalah sebuah jembatan yang
menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung melewati lembah
Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m. Jembatan ini
menghubungkan Jalan Terusan Pasteur (Dr. Djundjunan) dan Jalan Surapati,
dan dari sinilah nama Pasupati berasal. Dengan adanya jembatan ini
diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan di Bandung Utara.
Jalan
Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Jalan
layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar Jabodetabek ke
Bandung menjadi lebih mudah.
3. Persib dan Bobotoh
Persib
Bandung, atau sering disingkat menjadi Persib (Persatuan Sepak Bola
Indonesia Bandung) adalah salah satu tim sepak bola Indonesia. Sebelum
bernama Persib Bandung, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche
Voetbal Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. Tercatat sebagai Ketua Umum
BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang
wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Bobotoh
adalah salah satu pendukung klub sepak bola Persib Bandung. Nama ini
berasal dari bahasa Sunda yang berarti orang-orang yang mendorong atau
membangun semangat bagi orang lain yang akan terlibat dalam kontes.
Bobotoh diatur dalam beberapa penggemar klub, yang terbesar adalah
Viking dan Bomber.
4. Observatorium Bosscha
Observatorium
Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di
Indonesia. Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat,
sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis
107° 36′ Bujur Timur dan 6° 49′ Lintang Selatan. Observatorium Bosscha
(dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh
Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan
Bintang Hindia Belanda. Observatorium ini pernah menjadi tempat
syuting salah satu film anak Indonesia terbaik yaitu Petualangan
Sherina.
5. Jalan Braga
Jalan
Braga adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung, Indonesia. Nama
jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia-Belanda. Sampai
saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu
maskot dan obyek wisata kota Bandung yang
dahulu dikenal sebagai Parijs van Java. Awalnya Jalan Braga adalah
sebuah jalan kecil di depan pemukiman yang cukup sunyi sehingga
dinamakan Jalan Culik karena cukup rawan, juga dikenal sebagai Jalan
Pedati (Pedatiweg) pada tahun 1900-an. Jalan Braga menjadi ramai karena
banyak usahawan-usahawan terutama berkebangsaan Belanda mendirikan toko-toko, bar dan tempat hiburan di kawasan itu seperti toko Onderling Belang.
6. Institut Teknologi Bandung
Institut
Teknologi Bandung (ITB) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang
berkedudukan di Kota Bandung. ITB didirikan pada tanggal 2 Maret 1959.
Saat ini status ITB adalah BHMN (Badan Hukum Milik Negara). Kampus utama
ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di
Indonesia. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang
mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya
memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
7. Peuyeum
Peuyeum atau tape singkong adalah makanan khas Kota Bandung yang memiliki rasa manis, sedikit asam dan beraroma alkohol.
Peuyeum
ini dibuat dari singkong yang difermentasikan. Orang sering mengatakan
peuyeum sama dengan tape singkong, tetapi sebenarnya terdapat
perbedaan yaitu peuyeum lebih kering daripada tape. Hal ini dikarenakan
perbedaan dalam proses pembuatan dan penyimpanannya. Peuyeum dengan
kualitas bagus yaitu peuyeum yang baunya dan rasanya enak, manis dan
asam. Peuyeum dapat ditemukan di toko oleh-oleh khas Bandung seperti di
sekitar Terminal Leuwi Panjang, di Pasar Baru, dan di pasar-pasar
tradisional.
8. Paris Van Java Mall
Agans
suka shopping sekaligus cuci mata dan kuliner ? Di sinilah tempatnya.
Paris Van Java Resort Lifestyle Place (juga dikenal dengan nama Paris
Van Java Mall) adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di
Bandung, Jawa Barat. Mal ini bisa dicapai beberapa menit dengan
mengemudi dari Tol Pasteur. Paris Van Java Mall (PVJ) adalah mal yang
terbagi menjadi first floor, ground floor, upper ground serta lower
ground dengan salah satu departement store terbaik di Indonesia, Sogo
Department Store di lantai teratas. Fasilitas lainnya yang cukup menjadi
daya tarik adalah pasar swalayan Carrefour, toko buku Gramedia, serta
bioskop Blitzmegaplex. Selain itu, di Paris Van Java Mall juga berjejer
kafe-kafe yang menggugah selera, dimulai dari counter sushi di paling
kiri hingga restoran King Duck di paling kanan.
Pada
tahun 2010, dibangun sebuah wahana permainan baru yaitu ice skating
rink Gardenice yang terletak di lantai satu tempat parkir PVJ. Gardenice
merupakan salah satu tempat permainan bagi masyarakat kota Bandung.
9. Monju: Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Monju
adalah singkatan atau mungkin kata umum yang biasa digunakan untuk
menyebut Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Seperti pada umumnya
sebuah monumen lain, Monju dibangun untuk mengenang heroiknya para
pahlawan-pahlawan asal Jawa Barat yang berjuang mati-matian melawan
penjajah. Bentuk monumen ini cukup unik, menyerupai sebuah bambu runcing
yang menjadi senjata andalan para pejuang dalam merebut kemerdekaan.
Lokasinya ada di Jalan Dipati Ukur, depan kampus Unpad. Tidak jauh dari
Monju, tepatnya di sebelah selatannya terdapat Gedu Sate yang juga
cukup popular sebagai objek untuk city tour di Bandung.
10. Jaipongan
Tari
ini diciptakan oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira,
sekitar tahun 1960-an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis musik
dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat
Nusantara, khususnya Jawa Barat. Meskipun termasuk seni tari kreasi yang
relatif baru, jaipongan dikembangkan berdasarkan kesenian rakyat yang
sudah berkembang sebelumnya, seperti Ketuk Tilu, Kliningan, serta
Ronggeng. Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat
adalah tari “Daun Pulus Keser Bojong” dan “Rendeng Bojong” yang keduanya
merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri).
Dari tarian itu muncul beberapa nama penari Jaipongan yang handal
seperti Tati Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kurniadi.
Awal kemunculan tarian tersebut sempat menjadi perbincangan, yang isu
sentralnya adalah gerakan yang erotis dan vulgar. Namun dari ekspos
beberapa media cetak, nama Gugum Gumbira mulai dikenal masyarakat,
apalagi setelah tari Jaipongan pada tahun 1980 dipentaskan di TVRI
stasiun pusat Jakarta.
11. Distro Fashion
Selain
untuk berwisata ataupun sekedar menikmati kuliner kuliner khas
Bandung, apa yang menjadi tujuan ente pergi ke Bandung ? Belanja !
Pasti rata rata wisatawan dari luar kota mengatakan hal tersebut.
Memang ga bisa dipungkiri ane sebagai orang asli Bandung juga ngerasa
kalau disini emang banyak banget distro ataupun FO yang bertebaran di
setiap lokasi strategis. Jadi pilihan ada pada ente gans, tergantung
ente nyari pakaian dengan rate yang kaya gimana
12. Gunung Tangkuban Parahu
Gunung
Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung
yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah
utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh
di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi
2.084 meter. Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda
Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi.
Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan
syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya
gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat
dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung
Tangkuban Parahu.
13. Jalan Dago
Jalan
Dago adalah nama lama jalan Ir. H. Juanda di Bandung. Walaupun saat
ini nama jalan tersebut telah diubah secara resmi, penduduk Bandung
masih sering merujuk jalan itu dengan nama Dago. Sepanjang jalan ini
dapat ditemui berbagai rumah makan, pusat perbelanjaan, butik,
toko-toko dan pusat hiburan terkemuka. Selain itu juga terdapat Rumah
Sakit Santo Boromaeus dan Institut Teknologi Bandung.
14. Keripik Setan
Keripik
atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari
umbi-umbian, buah-buahan atau sayutan yang digoreng di dalam minyak
nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur
dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. Secara umum
keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya
melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan
asin, pedas, manis, asam, gurih, atau paduan dari kesemuanya. Keripik
Setan sendiri adalah keripik singkong yang dibumbui dengan bumbu cabai
yang sangat pedas. Keripik yang paling terkenal adalah keripik Maicih
dari Bandung dan terkenal di seluruh Indonesia. Recommended deh buat
agans yang suka kuliner makanan pedas.
15. Gedung Merdeka
Gedung
Merdeka di jalan Asia-Afrika, Bandung, Indonesia, adalah bersejarah
gedung yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi
Asia-Afrika tahun 1955. Kini gedung ini digunakan sebagai museum yang
memamerkan berbagai benda koleksi dan foto Konferensi Asia-Afrika yang
merupakan cikal bakal Gerakan Non-Blok pertama yang pernah digelar
disini tahun 1955. Halaman depan gedung ini sampai memanjang ke arah
jalan Braga sekarang sering digunakan sebagai spot untuk foto-foto baik
foto formal ataupun foto foto iseng oleh warga sekitar ataupun
pengunjung dari kota lain.
16. Kawah Putih
Kawah
Putih adalah danau kawah dan tempat wisata di kawah gunung berapi
sekitar 50 km selatan Bandung di Jawa Barat di Indonesia. Kawah Putih
(7.10 ° LS 107,24 ° E) adalah salah satu dari dua kawah yang membentuk
Gunung Patuha , sebuah andesitik Stratovolcano (sebuah “komposit” gunung
api). Gunung Patuha merupakan salah satu banyak gunung berapi di Jawa .
Kawah Putih dibuka untuk pengunjung pada tahun 1987. Danau itu sendiri
adalah 2.430 meter di atas permukaan laut sehingga iklim lokal sering
cukup dingin (suhu sering sekitar 10 derajat celsius).
17. Cepot
Cepot
atau Astrajingga adalah salah satu karakter Wayang Golek dalam wayang
Sunda. Cepot adalah karakter panakawan wayang golek bersama Petruk dan
Dawala, yang dalam bahasa aslinya Mahabarata atau Ramayana. Cepot
adalah salah satu anak Semar. Cepot adalah karakter pedesaan dari desa
fiksi Tumaritis, di sana ia tinggal bersama Semar ayahnya dan dua
saudaranya, Petruk dan Dawala. Cepot lucu dan easy going. Cepot adalah
karakter favorit maestro wayang golek Asep Sunandar Sunarya.
18. Stadion Si Jalak Harupat
Si
Jalak Harupat adalah suatu stadion olahraga yang berlokasi di desa
Kopo dan Cibodas, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Nama Si Jalak
Harupat diambil dari julukan salah seorang pahlawan nasional dari
Bojongsoang, Bandung yaitu Otto Iskandardinata. Kini stadion tersebut
menjadi milik Pemerintah Kabupaten Bandung. Persikab Bandung, yang
merupakan wakil Kabupaten Bandung di Liga Indonesia menjadikan stadion
tersebut sebagai kandangnya. Begitu pula dengan tim sekota Persikab,
Persib yang menjadikan stadion ini sebagai homebase mereka. Stadion ini
dibangun mulai Januari 2003 pada saat Kabupaten Bandung dipimpin oleh
bupati Obar Sobarna. Selanjutnya diresmikan pada hari jadi Kabupaten
Bandung ke 364, tanggal 26 April 2005 oleh Agum Gumelar yang menjabat
sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat. INI MAH
LETAKNYA DEKET RUMAH ANE GANS:malu
19. Trans Studio Bandung
Trans
Studio Bandung adalah taman bermain di dalam ruangan terbesar di dunia
yang dikelola oleh Trans Corp. Trans Studio Bandung adalah taman
bermain di dalam ruangan kedua yang dibangun untuk menyusul kesuksesan
Trans Studio Makassar yang dibangun pada tahun tahun 2009. Wahana yang
disajikan diberi nama sesuai dengan program-program yang ada di Trans
TV ataupun Trans7. Harga tiket masuk Trans Studio Bandung adalah:
Senin s/d Jumat : Rp. 150.000,- ( Seratus lima puluh ribu rupiah )
Sabtu – Minggu / Hari Libur : Rp. 200.000,- ( Dua ratus ribu rupiah )
Tambahan Rp. 200.000,- ( Dua ratus ribu rupiah ) untuk VIP Pass, jika kita ingin selalu nomor satu di setiap antrian.
Berlaku untuk seluruh wahana dan atraksi sepuasnya atau dapat berkali-kali.
Tiket
masuk Trans Studio menggunakan kartu Mega Cash, harga kartu adalah Rp.
10.000,-. Kartu Mega Cash dapat digunakan untuk melakukan transaksi di
semua outlet di dalam Trans Studio Theme Park.
20. Dago Plaza
Dago
Plaza atau biasa disingkat DAPLA ini terletak di JL. Ir. H. Djuanda No
61 – 63 Bandung. Saat ini Dago Plaza telah berubah konsep menjadi
“Entertainment Building” yang katanya menyediakan berbagai tempat untuk
hang out anak muda dan eksekutif muda (dengan umur antara 15 s/d 40
tahun ) dan siapapun diluar umur tersebut tetapi masih berjiwa muda.
Setiap malam minggu Dapla ini sering dipenuhi oleh anak anak Bandung
ataupun dari luar kota yang sekedar ingin nongkrong ataupun berkumpul
bersama klubnya masing masing.
21. Bukit Bintang
Bandung
terkenal sebagai kota di dalam ‘mangkuk’ karena dikelilingi oleh
pegunungan dan bukit. Ketika malam tiba, melihat kota Bandung dari bukit
di kejauhan menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan. Sebut saja
Dago Pakar, Punclut atau Caringin Tilu (Cartil) yang menjadi tujuan
wisatawan saat malam. Tempat-tempat tinggi dimana pengunjung bisa
melihat Bandung dari kejauhan tersebut biasa disebut “Bukit Bintang”
oleh remaja-remaja yang sudah sering ke sana. Dari namanya, Bukit
Bintang, sudah bisa diartikan sebagai tempat tinggi untuk melihat
bintang lebih dekat dan lebih jelas. Bintang yang dimaksud bisa berarti
ribuan bintang yang ada di langit, atau lampu-lampu kota di malam hari
yang seolah menjadi bintang itu sendiri.
22. Cireng
Cireng
(singkatan dari aci goreng, bahasa Sunda untuk ‘tepung kanji goreng’)
adalah makanan ringan yang berasal dari daerah Sunda yang dibuat dengan
cara menggoreng campuran adonan yang berbahan utama tepung kanji.
Makanan ringan ini sangat populer di daerah Priangan, dan dijual dalam
berbagai bentuk dan variasi rasa. Makanan ini cukup terkenal pada era
80-an. Bahan makanan ini antara lain terdiri dari tepung kanji, tepung
terigu, air, merica bubuk, garam, bawang putih, kedelai, daun bawang dan
minyak goreng.
Seiring
dengan perkembangan zaman, cireng telah terinovasi hingga variasi rasa
yang ada mencakup daging ayam, sapi, sosis, baso, hingga keju dan ayam
teriyaki. Sekarang Cireng tidak hanya terdapat di Priangan saja,
tetapi sudah menyebar ke hampir seluruh penjuru Nusantara. Cireng yang
dulu pada umumnya dijual oleh pedagang yang menaiki sepeda dengan
peralatan membuat Cireng di bagian belakang sepedanya, bahkan telah
tersedia online.
23. Monumen Bandung Lautan Api
Monumen Bandung Lautan Api, merupakan monumen yang menjadi markah tanah Bandung. Monumen ini setinggi 45 meter, memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, dimana terjadi pembumihangusan Bandung Selatan yang dipimpin oleh Muhammad Toha.
Monumen
ini berada di tengah-tengah kota yaitu terletak di kawasan Lapangan
Tegallega. Monumen ini menjadi salah satu monumen terkenal di Bandung.
Monumen ini menjadi pusat perhatian setiap tanggal 23 Maret mengenang peristiwa Bandung Lautan Api.
24. Saritem
Saritem
adalah sebuah lokalisasi yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat.
Lokalisasi ini terletak di dekat stasiun kereta. Tepatnya di antara
jalan Astana Anyar dan Gardu Jati. Dari dulu berkali-kali diumumkan akan
ditutup tapi tak pernah terjadi. Di depan jalan ini didirikan
pesantren Dar Al Taubah, yang ironisnya menjadi pintu gerbang kompleks
lokalisasi ini.
Saritem berdiri jauh sebelum kemerdekaan RI, dan konon didirikan sehubungan dengan pembuatan jalan kereta api di akhir abad 19.
Dengan
adanya Perda Kota Bandung No. 11/1995, efektif mulai November 2006
semua kompleks lokalisasi mulai dihapuskan. Semua kegiatan lokalisasi
Saritem diakhiri pada 17 April 2007 pukul 24.00, dan Saritem ditutup
pada 18 April 2007 pukul 09.00 WIB.
Nah
yang terakhir nih, tentunya merupakan salah satu hal yang menjadi Icon
dari kota Bandung yang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat
Indonesia yaitu :
25. Mojang Priangan
Ada
salah satu faktor yang membuat para wisatawan betah bermain dan wisata
ke kota Bandung yaitu adanya Mojang Priangan alias Mojang Bandung tea
yang terkenal gareulis (cantik-cantik). Siapa mojang Bandung tersebut? bisa
dibilang gadis dari kota Bandung asli. Tapi tentunya agans agans juga
jangan lupa kalau selain memiliki Mojang Mojang yang cantik, Bandung
juga tentunya memiliki Jajaka Jajaka Kasep (Ganteng) yang tentunya ga
boleh di kesampingkan.
loading...
0 Response to "25 Hal yang Menjadi Ikon Utama Kota Bandung"
Posting Komentar