Kalangan petani di Wonogiri enggan menanam kedelai karena hasilnya dianggap kurang menguntungkan dibanding tanaman palawija lainnya. Akibatnya, dari tahun - ke tahun lahan kedelai cenderung mengalami penurunan.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dipertan dan Holtikultura Wonogiri Ir Sutardi MMA, Selasa (31/7) menjelaskan kecilnya angka produksi kedelai di Wonogiri dari total areal 3.584 hektare rata - rata hanya 1,27 ton/hektare. Hal itu menyebabkan kebutuhan bahan baku tahu tempe bergantung kedelai impor.
"Seandainya produksi kedelai kita surplus, kondisinya pasti tidak seperti sekarang ini. Krisis kedelai sebagai bahan baku tahu tempe tidak akan terjadi," jelas Sutardi. Sutardi menambahkan, angka produksi kedelai nasional 2 ton/hektare, sedangkan di Wonogiri hanya 1,27 ton/hektare. Sekitar 85% perajin tahu tempe Wonogiri masih mengandalkan bahan baku kedelai impor. Data di Disperindagkop UMKM sempat menyebutkan jumlah perajin tempe 3.616 KK, sedang perajin tahu 299 KK.
Sumber KR di Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkpti) Wonogiri yang ditemui secara terpisah mengungkapkan, panen kedelai lokal hanya mencukupi kebutuhan 1-2 bulan produksi bagi sekitar 10-15 persen perajin tahu tempe. Di Sukoharjo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sempat turun tangan membantu kesulitan perajin tahu tempe dengan mencari pasokan kedelai. Salah satunya dari petani di Gunungkidul, DIY.
Kepala Disperindag Sukoharjo, Sriyono kepada wartawan, Selasa (31/7) menjelaskan pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Pemkab Gunungkidul terkait pemenuhan kedelai bagi perajin tahu tempe di Sukoharjo. Pilihan mencari pasokan kedelai dari Gunungkidul karena daerah tersebut memiliki lahan sekitar 40.000 hektare yang ditanami kedelai. Sebagian petani sudah siap memanen tanaman kedelai.
Hasil panen itulah yang nantinya akan dibeli oleh Disperindag Sukoharjo, selanjutnya ditampung untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu tempe. "Sifatnya kerja sama langsung antara Pemkab Sukoharjo dengan Pemkab Gunungkidul agar hasil panen kedelai bisa disalurkan ke perajin tahu tempe di Sukoharjo," ujar Sriyono. Disperindag Sukoharjo menilai hasil panen kedelai petani Gunungkidul kualitasnya cukup baik.
loading...
0 Response to "PARA PETANI TIDAK MAU MENANAM KEDELAI"
Posting Komentar