Traveling dan menemukan tempat menarik baru selalu
dilakukan pelancong. Di Jepang, traveler bisa menemukan sesuatu yang
baru di bangunan hotel tua berhantu ini.
Ditengok dari News.com,
Jumat (12/7/2013), tempat ini bernama Hotel Maya dan berada di jalan
menuju Pegunung Maya, di utara Kota Kobe, Jepang. Tempat ini menjadi
seru untuk dikunjungi karena dilarang oleh polisi. Di Jepang, kegiatan
menjelajahi bangunan yang tak terurus disebut Haikyo.
James
Laudano, seorang ekpatriat asal Amerika yang tinggal dan mengajar bahasa
Inggris di Kobe, Jepang mendengar kisah seram Hotel Maya dari teman
pendakinya. Dia kemudian memutuskan untuk berkunjung ke hotel berhantu
ini.
"Kota Kobe memiliki banyak pegunungan dan jalur pendakian.
Sehingga Hotel Maya atau setidaknya Pegunungan Maya dikenal di antara
pendaki," ujar Laudano.
Bersama 2 teman sesama guru dan seorang
wartawan Swiss dari Tokyo, James Laudano berencana untuk menjelajahi
Hotel Maya. Mereka melakukannya dengan sembunyi dari polisi. Ini
merupakan hobi yang umum melanggar aturan yang telah ada.
Penjelajahan
perkotaan adalah tentang menemukan kembali ditinggalkan, tempat-tempat
yang dilupakan, memanjat dan merangkak melewati bangunan, terowongan,
halaman, dan mencatat perjalanan. Bagi beberapa traveler, menjelajahi
puing-puing bangunan bisa menemukan kisah baru.
Setelah mendaki
tanpa henti selama 30 menit, Laudano menggambarkan bahwa beberapa tempat
berkontur curam dan licin. Mereka memiliki waktu 2 jam untuk
menjelajahi Hotel Maya.
Hotel Maya dibangun pada tahun 1929.
Selama Perang Dunia II, atap hotel menampung senjata untuk menyerang
pesawat tempur. Lalu hotel ini hancur dibom dan dibangun kembali pada
1961. Namun kemudian hancur kembali oleh angin topan.
Pada 1974,
bangunan Hotel Maya kembali digunakan sebagai pusat studi mahasiswa.
Namun akhirnya bangunan ini ditutup untuk selamanya pada tahun 1995.
Apa
yang Laudano dan teman-temannya temukan adalah contoh utama dari
kerusakan yang seram tapi mempesona. Bangunan yang seperti kembali ke
alam, ruang yang berantakan seperti habis digeledah. Di Hotel ini juga
terdapat mural seukuran dinding yang menghabiskan waktu berhari-hari
untuk menyelesaikannya.
"Rasanya seperti melangkah ke mesin waktu Jepang." ujar Laudano.
Laudano
dan ketiga temannya berlari berkeliling, mengambil foto-foto, dan
menyelinap keluar sebelum kereta gantung pertama naik ke atas Pegunungan
Maya pada pukul 08.30 waktu setempat.
Kereta gantung itu akan
melewati hotel tempat mereka telah menelpon polisi sebelumnya. Kelompok
ini kembali turun dari gunung pukul 10.00 waktu setempat.
loading...