Implan payudara buatan pabrik Perancis, Poly Implant Prothese (PIP) kembali menjadi perbincangan. Kali ini, seorang ibu bernama Suzanne Ellis yang menjadi korban.
Bayi yang dikandungnya lahir dalam keadaan meninggal. Suzanne yakin sekali bayi yang diberi nama Ivan lahir dalam keadaan mati setelah implannya pecah. Kini ia sedang menunggu untuk proses pengangkatan implan.
Karena kematianbayinya, ia pun berduka menyalahkan implan payudara PIP yang ia pasang beberapa waktu lalu. Seperti dikutip laman The Sun, Suzanne mengatakan para dokter tidak dapat menjelaskan penyebab dibalik kematian anaknya.
"Ketika saya memutuskan memiliki implan, saya pikir saya tahu semua risikonya. Tapi saya tidak pernah berpikir saya akan kehilangan anak saya," ujarnya.
Wanita asal Widness, Cheshire ini mengaku menjalani operasi pemasangan implan payudara di Manchester pada 2007. Tapi setelah enam bulan, salah satu payudaranya mulai membengkak dan dia mengalami infeksi dada, telinga dan tenggorokan.
Suzanne, yang memiliki seorang putri 14 tahun, lalu menderita sakit kepala kronis sebelum mengalami kehamilan. Setelah saat itu gejalanya semakin memburuk. "Saya pernah hamil sebelumnya, tapi ini mengerikan."
Dia merasakan rasa gatal di seluruh tubuh, dan seperti ada sesuatu di bawah kulitnya, dan itu terlihat mengerikan. "Dokter bingung, tetapi bayi yang belum lahir yang ada dalam kandungan saya saat itu dalam keadaan baik. Dan aku selalu memanggilnya dengan nama Ivan. Tetapi dalam 27 minggu dia lahir dalam keadaan mati," ujarnya.
Saat ia kecewa bayinya lahir dalam keadaan mati, Suzanne kerap menanyakan apa penyebabnya, tapi tak ada jawaban. Namun saat kondisi kesehatan wanita itu di uji, hasil tes menunjukkan, plasentanya sehat, dan penyebab kematian si bayi tetap menjadi misteri.
Setahun setelah kehilangan bayinya, Suzanne melihat ada benjolan di payudaranya. Dokter mengatakan implan kanannya telah pecah, dan implan yang dipasangnya merupakan implan buatan Perancis, PIP yang tengah menjadi kontroversi.
Memang saat ini, implan buatan perusahaan Perancis itu sangat meresahkan masyarakat dunia. Apalagi implan itu sudah banyak dipakai oleh 40.000 wanita di Inggris.
Suzanne, kini menunggu proses operasi pengangkatan implan. Saat tahu implan yang dikenakannya mudah bocor, ia pun sadar, bahwa bayinya, meninggal akibat implan yang dikenakannya.
"Tidak heran aku begitu sakit. Tak heran juga bayi saya sampai meninggal. Produsen implan PIP menempatkan kesehatan saya pada risiko dan mempertaruhkan kehidupan anak saya. Berapa banyak wanita lain yang harus menderita," ujarnya.
Implan payudara yang dipasang pada tubuh tetap merupakan benda asing dan bisa memancing reaksi tubuh.
Sebelumnya, di Prancis skandal implan payudara PIP ini sempat mencuat ke permukaan. Setiap wanita yang telah memasangnya diminta segera mengangkatnya.
PIP yang merupakan pemasok terbesar bahan baku implan payudara di seluruh dunia terbukti menggunakan bahan baku yang membahayakan kesehatan. Alih-alih menggunakan silikon berstandar medis, mereka menggantinya dengan produk lebih murah, yang biasa dipakai untuk komponen elektronik dan komputer.
PIP, perusahaan yang berbasis di selatan Prancis, adalah salah satu produsen implan payudara terdepan di dunia. Ini sampai tahun lalu, ketika perusahaan itu dipergoki memotong ongkos produksi sampai 1 miliar euro setahun--dengan cara menggunakan silikon industri, bukan yang memenuhi standar medis. Wadah silikon PIP juga diketahui rawan pecah atau bocor.
Akibat hal ini, pemerintah Prancis segera bertindak. Kementerian kesehatan setempat membiayai dan menggelar operasi massal pengangkatan silikon berbahaya itu.
loading...
0 Response to "Racun Implan Payudara Membawa Kematian Bayi"
Posting Komentar