Rombongan pakar sepeda antik dari Belanda yang tergabung dalam Historische Rijwielvereniging De Oude Fiets (HRDOF), terdiri dari Piet Munsters, Josh Rietvield, Theo De Kogel dan Otto, berkunjung ke Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Bertempat di Aula Bappeda, Kabupaten Kendal, HRDOF beraudiensi dan bertukar pengalaman dengan para pecinta sepeda tua di Kendal, yang tergabung dalam Komunitas penggemar Sepeda Tua Indonesia (KOSTI), dan Naga Onthel Community (NOC) Kabupaten Kendal.
Sekitar 200 anggota KOSTI dan NOC menyambut kedatangan kolega mereka dari negeri Kincir angin tersebut. Mereka berpawai dari sebelah barat SPBU Jambearum hingga Kantor Bappeda, yang merupakan pusat acara kunjungan.
Acara yang digelar di Bappeda adalah pameran Sepeda antik milik anggota KOSTI dan NOC serta display foto-foto menarik tentang sejarah persepedaan di Indonesia. Diantara foto-foto yang ditampilkan terdapat pose beberapa serdadu KNIL Belanda yang mejeng di sepeda onta, serta gambar bangsawan pribumi bergaya di atas sepeda tersebut.
Piet Munster (73) sekretaris Klub HRDOF merasa kagum dengan militansi penggemar sepeda kuno di Kendal. Berbagai merk seperti Gazelle, Fongers, Simplex Amsterdam, dan bahkan Magneet dan Batavus buatan Belanda yang sudah sangat jarang ada, ternyata di Kendal masih terawat dengan baik.
Piet menuturkan bahwa budaya bersepeda sangat mengakar di negara Belanda. Bahkan ketika masa penjajahan Belanda di tanah air, sangat banyak sepeda buatan Belanda yang ikut dibawa ke Indonesia baik melalui kapal maupun pesawat. Tidak heran kini dirinya menyaksikan berbagai merk sepeda kuno buatan Belanda di 50 kota yang dikunjunginya di Indonesia selama lawatannya 2011 ini.
“Jumlah sepeda di Belanda mungkin sama banyaknya dengan jumlah sepeda motor yang lalu lalang di Indonesia, itulah mengapa jarang terjadi polusi di Holand. Di sini dari jarak beberapa meter saja masih tercium asap motor,” tandas kakek yang mempunyai 350 koleksi sepeda langka diantaranya ada yang dibuat pada 1863.
Sementara, Aart Adrianus Rietfield (55) atau akrab disapa Josh, seorang redaktur majalah khusus sepeda antik “De Oude Fiets” terbitan Belanda yang menjadi rujukan penggemar sepeda seluruh dunia mengatakan, bahwa di Belanda semua sepeda yang sudah berumur sepuluh tahun akan di “Renewed” atau diperbaharui, dalam artian didaur ulang sehingga kualitas tetap terjamin, perhatian pemerintah terhadap pengendara sepeda juga signifikan,
"Terdapat jalur khusus untuk sepeda yang nyaman dan landai. Di Indonesia saya melihat hak pengendara sepeda kurang diperhatikan, sehingga mungkin orang agak segan untuk bersepeda. Padahal bersepeda itu jelas bermanfaat untuk menekan angka pencemaran lingkungan akibat asap kendaraan bermotor,” ucap Josh.
Yahya (54) seorang pecinta sepeda antik dari Klub NOC mengemukakan, kunjungan pakar sepeda dari Belanda ini merupakan keuntungan tersendiri bagi seluruh anggota KOSTI dan NOC. “Kami bisa belajar tentang beberapa tips merawat sepeda serta sedikit banyak tahu jika ternyata sepeda Onta atau sepeda Kebo (sebutan untuk sepeda kuno di Kendal) memegang sisi sejarah tersendiri ” tutur pria yang sehari-hari bekerja sebagai PNS di Polres Kendal tersebut.
http://citizen6.liputan6.com
http://citizen6.liputan6.com
loading...
0 Response to "Pakar Sepeda Kuno Belanda Kunjungi Kendal"
Posting Komentar